![]() |
Belajar Membangun Komitmen bersama Anak |
Memulai pendidikan
kepada anak didalam keluarga merupakan
hal penting yang tidak bisa dilewatkan karena keluarga adalah tempat pertama
anak – anak untuk belajar mengenal dirinya dan lingkungannya. Namun pendidikan
keluarga saat ini merupakan hal yang sangat kompleks di era millenials. Banyak
sekali teknologi yang bermunculan yang membuat anak lebih suka bermain dengan
teknologi dibanding bersosialisasi dan bermain dengan teman-temannya sehingga banyak
orang tua yang berpikir lebih baik mengajari anaknya bersosialisasi lebih dulu
dengan lingkungannya dan mengurungkan mereka untuk mengenal atau menggunakan
teknologi.
Ketika saya
mengikuti kegiatan parenting disebuah sanggar ada suatu pembahasan menarik
untuk belajar membangun komitmen dengan anak di Era Kekinian.
“Membangun
komitmen bersama anak ?
Kenapa harus
mengajari anak berkomitmen sejak dini ? Kan hal dasar yang mereka perlukan
ketika kecil hanya bermain dan dibebaskan apa saja yang mereka suka” Begitulah
pertanyaan saya saat itu yang hanya mengerti anak – anak hanya butuh bermain
mengepresikan apa yang mereka suka.
Membangun
komitmen dengan anak ternyata sudah diterapkan oleh teman kantor saya yang sudah
menjadi ibu dan memiliki putri yang sudah masuk di sekolah dasar.
Berikut
hasil sharing kami berdua setelah saya pulang dari kelas parenting J
Dokumentasi Pribadi : Kelas Inspirasi Mojokerto |
Apakah mudah untuk mengajarkan anak-anak bersosialisasi dengan lingkungan dan mengurungkan teknologi di Era Kekinian ?
Mengajari anak bersosialisasi dilingkungan dan mengurungkan
penggunaan teknologi sementara banyak orang tua saat ini termasuk dalam
golongan millennials (15-34 tahun) Kehidupan generasi ini tidak bisa dilepaskan dari teknologi terutama internet dan hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok. Dimana kita sebagai orang tua juga
termasuk dalam sasaran penggunaan teknologi sehingga ketika anak diurungkan dari
teknologi namun orang tua setiap harinya
mengonsumsi teknologi seperti handphone , aplikasi youtube , social media
bahkan games untuk hiburan dirumah maka hal ini yang akan mendorong keingin
tahuan anak apa saja yang dilakukan oleh orang tuanya dengan fasilitas
teknologi yang mereka gunakan dirumah.
Lalu tidak hanya
berhenti disitu ketika orang tua atau keluarga ikut mengurangi penggunaan
teknologi masih ada tantangan dilingkungan sekitarnya dimana ketika orang tua belum mengenalkan teknologi
kepada anak sementara teman-temannya di sekolah sudah mengetahui lebih dahulu. Hal ini akan menjadi pertanyaan bagi anak kita apa
yang teman-temannya bicarakan setiap harinya dan membuat anak merasa dikucilkan
karena tidak mengetahui apa saja yang sedang disukai oleh teman-temannya baik
itu games , video anak-anak di youtube atau lainnya. Bahkan anak dari teman
saya sepulang sekolah sempat menanyakan
“ Mah , teman – temanku nonton video kok bukan di televisi lagi ya ? Aku ngga pernah tahu yang dimaksud temanku yang mana?”
“ Mah , teman – temanku nonton video kok bukan di televisi lagi ya ? Aku ngga pernah tahu yang dimaksud temanku yang mana?”
Dokumentasi Pribadi : Kelas Inspirasi Mojokerto |
Lalu apa yang seharusnya dilakukan orang tua ?
Membangun komitmen
dengan anak adalah salah satu cara pendidikan keluarga saat
ini yang bisa diterapkan oleh orang tua.
Orang tua dapat
mengajarkan bermain dan bersosialisasi langsung dengan lingkungan beriringan
dengan penggunaan teknologi yang terarah. Anak diajarkan untuk membangun
komitmen dimana penggunaanya yang diawasi oleh orang tua sementara orang tua
juga berkomitmen dalam memberikan teknologi sesuai dengan batas dan kesepakatan
antara orang tua dan anak.
Kenapa membangun komitmen antara
orang tua diperlukan ?
Saat ini
yang sering kita tahu banyak anak yang sulit mendengarkan arahan orang tuanya.
Contohnya ketika sudah asyik bermain games anak – anak kita cenderung sulit dilarang
atau diminta berhenti sejenak untuk beristirahat seakan games ataupun youtube
sudah menjadi kebutuhan primer mereka.
Jika sejak awal dibangun komitmen dan pengertian antara orang tua dan anak maka penggunaannya akan sesuai dengan yang diharapkan. Semisal dari awal sudah ada perjanjian atau komitmen orang tua dan dan anak hari apa boleh untuk bermain games , menonton youtube dan alasan lainnya kenapa boleh menggunakan teknologi.
Komitmen yang sudah dibuat adalah hal yang wajib dilakukan untuk membangun kepercayaan anak kepada orang tua. Hal ini tidak hanya diterapkan dalam hal teknologi namun bisa diterapkan dalam hal lain seperti hari apa keluarga akan liburan bersama atau kenapa anak berhak mendapatkan reward jika dapat mencapai sesuatu seperti yang dibahas oleh Kak Dian di artikelnya Kenapa harus dengan hadiah. Ini menjadi salah satu strategi penting dalam membimbing dan membinan anak-anak kita menjadi individu yang termotivasi untuk mempriotaskan kebaikannya.
Jika sejak awal dibangun komitmen dan pengertian antara orang tua dan anak maka penggunaannya akan sesuai dengan yang diharapkan. Semisal dari awal sudah ada perjanjian atau komitmen orang tua dan dan anak hari apa boleh untuk bermain games , menonton youtube dan alasan lainnya kenapa boleh menggunakan teknologi.
Komitmen yang sudah dibuat adalah hal yang wajib dilakukan untuk membangun kepercayaan anak kepada orang tua. Hal ini tidak hanya diterapkan dalam hal teknologi namun bisa diterapkan dalam hal lain seperti hari apa keluarga akan liburan bersama atau kenapa anak berhak mendapatkan reward jika dapat mencapai sesuatu seperti yang dibahas oleh Kak Dian di artikelnya Kenapa harus dengan hadiah. Ini menjadi salah satu strategi penting dalam membimbing dan membinan anak-anak kita menjadi individu yang termotivasi untuk mempriotaskan kebaikannya.
Dokumentasi Pribadi : Kelas Inspirasi Mojokerto |
Apakah Orang tua juga harus ikut berkomitmen ?
Harus .
Karena hal ini dimulai dari orang tua dan di contoh oleh anak – anak didalam
keluarga. Orang tua harus memiliki komitmen untuk disiplin dalam menjalankan
pembelajaran dan penggunaan teknologi didepan anak - anak. Tidak hanya itu
orang dituntut untuk selalu belajar apa saja hal yang pantas untuk di bagikan
kepada anak dan apa saja yang harus dihindari anak sesuai dengan umurnya. Jadi
tidak hanya anak yang belajar namun orang tua harus lebih dulu mengetahui
pekembangan era digital sehingga bisa menimbang hal yang tepat untuk anak-
anak.
Apa manfaat membangun komitmen antara
orang tua dan anak ?
Akan banyak interaksi
antara orang tua dan anak untuk berkomunikasi didalam keluarga. Orang tua tidak
sibuk sendiri dengan urusannya dan anak
mendapatkan perhatian yang cukup seolah tidak dianggurkan dan dialihkan
perhatiannya kepada teknologi. Di lingkungan pun anak – anak sudah siap
berinteraksi dengan teman-temannya karena pembelajaran yang tepat dan dukungan
yang ia dapat dari keluarga di rumah. J
No comments:
Post a comment
Tuliskan komentar