Bagi saya yang sudah masuk a quarter life dan akan segera menikah pastinya suatu hari
nanti akan menjadi Ibu muda yang menemui
banyak tantangan dalam mengurus kebutuhan rumah tangga. Menjadi ibu pastinya
tidak jauh dari soal mengatur dan menata keuangan keluarga, dimana ibu adalah
perencana keuangan yang tepat sesuai ilmu dan pengalaman yang dimiliki.
“ Lu kan belum nikah apaan sih palingan kebutuhan
lu, sini gue pinjem duitnya” ujar gurauan teman yang sudah berkeluarga dan
ingin meminjam uang. Dari percakapan tersebut saya tersadar, ternyata mengatur keuangan bukan hal yang mudah bagi keluarga muda yang baru saja menikah. Ketidaksiapan akan finansial baru saja dirasakan ketika benar-benar harus mandiri tanpa bantuan keluarga. Tabungan dana darurat belum terkumpul namun sudah dikejar kebutuhan sehari-hari yang terus berjalan dan makin bertambah setiap harinya. Berbicara investasi pun dianggap berlebihan bagi keluarga muda yang belum siap akan finansial mereka, tak jarang usia pernikahan yang muda tak berimbang dengan tekanan keuangan yang muncul akibat memenuhi kebutuhan sosial dan gaya hidup.
Data yang di peroleh dari Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung ( MA) menyebutkan dari 285.184 perkara perceraian sebanyak 67.891 kasus karena masalah ekonomi. Faktor ekonomi terkait erat dengan kesiapan calon pasangan muda untuk bertanggung jawab secara ekonomi sehingga memberikan pemahaman dan kesadaran kepada remaja dalam merencanakan keuangan keluarga sangatlah penting untuk meminimalisir perceraian serta bagaimana meningkatkan kesejahteraan keluarga dimulai dari fondasi dasar untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga yang dapat dicapai melalui kondisi ekonomi yang baik.
Banyak masyarakat yang minim pengetahuan keuangan memilih
salah satu dari penawaran yang ada tentunya memerlukan banyak pertimbangan
apalagi rasa was- was akan penipuan investasi bodong yang marak terjadi membuat
banyak orang lebih yakin hanya menabungkan uangnya di bank. Alih – alih menabung
di bank ternyata masih banyak pasangan muda yang lebih memilih ikut arisan
disekitar tempat tinggal atau kantornya sebagai pengeluaran dana setiap bulan yang mereka anggap sebagai tabungan.
Disinilah peranan Ibu muda yang kreatif didalam
keluarga sangatlah penting dalam perencanaan keuangan dan mengedukasi sekitarnya
untuk melek investasi yang aman dan terjamin oleh Negara. Ibu
adalah perencana keuangan yang tepat sesuai ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Sebuah
nasihat dari ibu saya “Kamu adalah pahlawan terbaik untuk keuangan kamu
sendiri dan keluargamu nanti ”
Ibu memiliki karakter keberanian, rela berkorban
dan membela kebenaran. Semua karakter dasar itu berada dalam diri perempuan dengan
sebutan ibu. Sikap berani berarti pantang menyerah, sekalipun aral melintang
yang di hadapi cukup berat, namun orang yang memiliki keberanian akan selalu
berpikir mencari solusi bagi setiap masalah dan rela berkorban berarti bersedia
dengan ikhlas memberikan tenaga harta atau pemikiran untuk kepentingan orang
lain maupun masyarakat, bangsa dan negara. Ditambah sikap Ibu muda yang
kreatif dan selalu ingin tahu dalam mendapatkan berbagai informasi terbaru didukung
oleh circle maupun media sosial saat ini sehingga peranan ibu muda sebagai influencer sekelilingnya untuk berinvestasi
patut diberikan suatu kepercayaan dan apresiasi.
Para ibu muda menjadi salah satu pahlawan negara
karena ikut berperan dalam investasi Surat Berharga Negara. Mereka sudah berpikir
untuk menyimpan kebutuhan anak kelak dan jaminan hari tuanya dalam bentuk SBN artinya
pula para ibu muda ini ikut berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan negara
dan ikut andil dalam pertumbuhan ekonomi serta dalam upaya mengurangi
ketergantungan terhadap investor asing. Tak hanya itu menurut survey yang saya
lakukan para ibu muda mengutarakan jika investasi Surat Berharga Negara adalah
satu cara dalam pengelolaan resiko inflansi yang terus meningkat, apabila
hanya mengandalkan dari menabung saja tentunya tidak akan mampu mengejar
inflasi yang tingkatannya lebih cepat dari bunga tabungan.
Melakukan perubahan di masyarakat memang terkesan sulit dan tidak semua orang terpanggil untuk menjadi agen of change. Untuk itu edukasi pentingnya investasi kepada masyarakat sekitar perlu dimulai dari diri sendiri, didalam keluarga dan membagikan informasi kepada sekitar baik melalui media sosial ataupun pertemuan langsung. Usaha ini sudah saya lakukan dengan membagikan informasi seputar investasi Surat Berharga Negara dan menerima tanya jawab serta bertukar pikiran dengan para ibu di lingkungan kampus, kantor, pertemanan dan tempat tinggal saya yang ingin mempelajari investasi yang aman dan dijamin oleh negara. Kita juga perlu menanamkan mindset di masyarakat jika investasi yang aman tidak memberikan iming-iming hasil yang tinggi dalam waktu yang cepat.
Nantinya saya berharap bisa melakukan edukasi dan motivasi langsung kepada para ibu rumah tangga maupun Usaha Mikro Kecil Menengah tidak hanya bagaimana mengatur keuangan dan menggerakkan ekonomi namun kesadaran menabung dan menjadi pahlawan negara dalam kemajuan bangsa serta menciptakan budaya investasi sejak dini sehingga berkurangnya tekanan ekonomi didalam sebuah keluarga.
Melakukan perubahan di masyarakat memang terkesan sulit dan tidak semua orang terpanggil untuk menjadi agen of change. Untuk itu edukasi pentingnya investasi kepada masyarakat sekitar perlu dimulai dari diri sendiri, didalam keluarga dan membagikan informasi kepada sekitar baik melalui media sosial ataupun pertemuan langsung. Usaha ini sudah saya lakukan dengan membagikan informasi seputar investasi Surat Berharga Negara dan menerima tanya jawab serta bertukar pikiran dengan para ibu di lingkungan kampus, kantor, pertemanan dan tempat tinggal saya yang ingin mempelajari investasi yang aman dan dijamin oleh negara. Kita juga perlu menanamkan mindset di masyarakat jika investasi yang aman tidak memberikan iming-iming hasil yang tinggi dalam waktu yang cepat.
Nantinya saya berharap bisa melakukan edukasi dan motivasi langsung kepada para ibu rumah tangga maupun Usaha Mikro Kecil Menengah tidak hanya bagaimana mengatur keuangan dan menggerakkan ekonomi namun kesadaran menabung dan menjadi pahlawan negara dalam kemajuan bangsa serta menciptakan budaya investasi sejak dini sehingga berkurangnya tekanan ekonomi didalam sebuah keluarga.
Investasi SBN juga salah satu cara dalam pengelolaan
resiko keuangan didalam sebuah keluarga sehingga dengan adanya investasi menguntungkan,
aman dan terjamin yang diatur dalam UU APBN dan UU Nomor 24 tahun 2002 tentang
Surat Berharga Negara dengan tingkat keuntungan diatas bunga deposito +/- 6%
per tahun diharapkan lebih banyak keluarga dan ibu muda yang tertarik mengatur
keuangan keluarga melalui investasi yang dikelola negara sehingga hasil investasi yang aman bisa dirasakan untuk masa depan kita semua.
Pada tahun ini DJJPPR kementerian keuangan sudah
meluncurkan 7 jenis Surat Berharga Negara yang terdiri dari SBR, SR, ST dan ORI
yang dapat dimiliki oleh semua kalangan masyarakat hanya dengan minimal Pembelian
Rp 1,000,000. Jangka waktu investasi ditetapkan selama 2 tahun namun dapat dilakukan
pencairan 50% dari total kepemilikan 1 tahun setelah Pembelian. Pembelian bisa
kamu beli dengan mudah baik secara online melalui bank, perusahaan efek,
fintech peer to peer lending dan perusahaan efek khusus serta mitra lainnya yang
sudah bekerjasama dengan pemerintah. Yuk ikuti perjuangan ibu muda pahlawan negara dengan investasi SBN sekarang juga !